
Loading...
07 October 22
Dasar Permenlh No. 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan/ https://jdih.maritim.go.id/cfind/source/files/permen-lhk/mlh-p.12.pdf
Dampak dari tutupan lahan karena konstruksi dapat dihitung berapa volume air yang hilang akibat
proses pembangunan kawasan perumahan dan sarana publik lainnya seperti jalan
raya. Prinsip-prinsip dalam dunia konstruksi biasanya mengalami kontradiksi
dengan konservasi sumber daya air, contohnya pada proses pembangunan jalan
raya.. Lapisan Surface/Pavement pada jalan raya dibuat dengan tujuan agar air
dari luar permukaan langsung dialirkan ke saluran drainase disisi kiri dan
kanan jalan sehingga tidak masuk ke dalam struktur perkerasan jalan dibawah
pavement. Akibatnya pada musim hujan, air dalam volume yang besar tidak
diresapkan kedalam tanah dan langsung dibuang/dilimpaskan ke daerah limpasan.
Akibatnya, pada musim hujan akan terjadi masalah banjir di daerah-daerah
limpasan dan pada musim kemarau, daerah potensial tadahan air menjadi
kekurangan air karena air yg harusnya disimpan sebagai cadangan pada musim
hujan langsung dilimpaskan begitu saja. Tanpa banyak berbasa-basi saya akan
langsung menunjukkan bagaimana sumber daya air yang seharusnya begitu berharga
malah berbalik menjadi sumber masalah yang rutin terjadi..
1. Kehilangan Air Akibat Konstruksi Rumah Tinggal
(Gbr 1 : Denah bangunan rumah tinggal )
Dari gambar diatas diketahui Panjang : 12,00 m dan lebar 10, 00 m.
Luas Bangunan : 10 m x 15 m –> A = 150 m2
Jika Tanah seluas 150 m2 dibebani
hujan dengan intensitas (I) : 180 mm/hr , maka jumlah air hujan yang hilang
akibat lahan yang tertutup bangunan adalah sebesar :
I
: 180 mm/hr
:
0.18/(24 x 60)
:
0.000125 m/jam
Jumlah
(Volume) air hujan yang hilang sebesar:
V
= 0.000125 x 150
V
= 0.01875 m3
Jika
dalam 1 kawasan hunian terdapat 1000 rumah, maka Volume air yang berpotensi
untuk hilang akibat lahan yang tertutup oleh bangunan adalah sebesar :
V
lost = 0.0001875 m3 x 1000
=
18,75 m3
V
lost = 18.750 liter –> Debit air yang hilang = 18,75 m3 /
jam = 18.750 liter/jam
Kalau
diasumsikan hujan terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah
sebesar :
V
lost = 18.750 liter x 10
V
lost = 187.500 liter
Sekarang coba kita asumsikan jika hujan tersebut terjadi diaerah (yang
seharusnya menjadi daerah ) imbuhan air hujan seperti misalnya
Dari data didapatkan luas wilayah Kota
X sebesar : 118 km2 = 118.500.000 m2 . Kita asumsikan
80% wilayah kota X telah dimanfaatkan untuk bangunan dan fasilitas publik,
maka volume air yang yang hilang akibat bangunan dan fasilitas publik adalah
sebesar :
V
lost = (0,8 x 118.500.000 m2) x 0,000125 m
=
94.800 m2 x 0,000125 m
=
11.850 m3
V
lost = 11.850.000 liter
–>
Equivalent dengan Debit air (Q) yg hilang = 11.850 m3 /jam =
11.850.000 liter/jam
Jika
Hujan terjadi selama 5 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :
V
lost = 11.850.000 liter/jam x 5 jam
=
59.250.000 liter
Jika
hujan terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :
V
lost = 11.850.000 liter/jam x 10 jam
=
118.500.000 liter ~ 119.000.000 liter
Mungkin sebagian dari yang membaca hasil perhitungan diatas menganggap
angka-angka diatas tidak terlalu signifikan, tetapi saya katakan bahwa
angka-angka tersebut baru mencari volume air yang hilang akibat bangunan (rumah
tinggal), selanjutnya akan saya munculkan besar nya volume air yang hilang
akibat sarana public, dalam hal ini saya mengambil konstruksi jalan raya antara
X ke Y.
2. Kehilangan Air Akibat Konstruksi Jalan
Gbr 2 : Potongan melintang Konstruksi Jalan dan Tampak Atas)
Diasumsikan Type jalan adalah : Arteri ; 2 Jalur 2 Arah
Lebar Jalan ; 12,00 m
Panjang Badan Jalan ( X - Y ) : 88 km –> 88.000 m
Luas Badan Jalan = 88.000 m x 12 m
A
= 1.056.000 m2
Jika
Konstruksi jalan tersebut dibebani hujan dengan intensitas (I) : 180 mm/hr
I
; 0,000125 m/jam. Berarti tinggi muka air akibat hujan : 0,000125 m.
Volume
air yang hilang (V lost ) = 1.056.000 m2 x 0,000125 m
=
132 m3
=
132.000 liter
Equivalent
dengan Debit air (Q) yang hilang = 132 m3 /jam –> 132.000
liter/jam.
Jika
hujan yang terjadi selama 10 jam, maka volume air yang hilang adalah sebesar :
–>
V lost = 132.000 liter/jam x 10 jam
–>
V lost = 1.320.000 liter
Direncanakan
penggunaan sumur resapan untuk mengimbuhkan air hujan kedalam tanah,
diasumsikan dimensi sumur resapan yang akan dipergunakan adalah : diamater (d)
: 40 cm dan tinggi (h) : 100 cm.
Volume Sumur Resapan = (1/4
x 3,14 x 0,4 2 ) x (1)
= 0,126 m3
= 126 liter …………………………………………………………. Cara
(1)
Cek dgn rumus : π x r2 x h
Volume Sumur Resapan = 3,14 x 0,004 2 x 1
= 0, 1256 m3 ~ 0,126 m3
Vol’ Sumur = 126 liter ………………………………………….
Cara (2)
Kontrol –> Cara (1) dan Cara (2) hasilnya sama : 0,126 m3
= 126 liter –> Ok..!!
Jika volume hilang air hujan akibat perumahan dan akibat jalan dijumlahkan,
maka total volume air hujan yang hilang akibat hujan selama 10 jam adalah
sebesar :
V lost = (119.000.000 liter + 1.320.000 liter)
=
120. 320.000 liter, jika dalam meter kubik (m3) –> V lost
= 120.320 m3
Jumlah Sumur
Resapan yang dibutuhkan sepanjang 88 km :
n
= (120. 320.000 liter /126) / 88
=
10.851,37 ~ 10.852 buah
Jika sumur resapan akan dipasang pada saluran drainase sisi kiri dan sisi kanan
jalan, maka pada saluran drainase kiri dipasang 5.426 buah sumur resapan dan
dibagian kanan juga 5.426 buah.
Jarak antar sumur resapan (s) = 88.000 m / 5.426 buah
=
16, 22 ~ 16,20 meter
–>
Jadi sumur resapan dipasang dengan jarak antar sumur (s) : 16,20 meter.
Hasil
dari perhitungan-perhitungan (perencanaan) diatas, selanjutnya di integrasikan
dalam bentuk gambar seperti gambar dibawah ini :
(Gbr3 : Konstruksi Jalan–Potongan melintang, tampak atas
, penempatan sumur resapan dan dimensi)
terkait dengan bahasan di atas, di bawah beberapa ilustrasi dari berbagai sumber sebagai inspirasi buat kita semua betapa pentingnya melakukan tata kelola air hujan diintegrasikan dengan tata kelola lahan dan tanah.
Semoga bermanfaat untuk dipraktekan.
Note: dari berbagai sumber.
Tags: ‘Sistem drainase’ ‘drainase perkotaan’ ‘Sumur resapan’ ’sistem drainase sumur resapan’ ‘pencegah banjir’ ’solusi pencegah banjir’ ’sistem drainase pencegah banjir’ ’solusi pencegahan banjir di jakarta’ ’sistem kanal banjir’ ’sistem dr